Review 3ds Max vs Blender

3ds Max software.

Autodesk 3ds Max, sebelumnya 3D Studio Max, adalah sebuah program komputer grafis 3D untuk membuat animasi 3D, model, dan gambar. Ini dikembangkan dan diproduksi oleh Autodesk Media dan Entertainment. Perangkat lunak ini memiliki kemampuan pemodelan, arsitektur plugin yang fleksibel dan dapat digunakan pada platform Microsoft Windows. Hal ini sering digunakan oleh pengembang video game, banyak studio TV komersial dan studio visualisasi arsitektur. Hal ini juga digunakan untuk efek film dan film pra-visualisasi.

3ds Max menangani modeling, pencahayaan, rendering, dan animasi untuk kedua genre arsitektur dan gaming.  Anda dapat membeli software ini sebesar $3500, memang itu bukan software yang murah biasanya dibeli oleh perusahaan atau kelompok tertentu. 3ds max dapat digunakan sebagai latar belakang untuk permainan, atau sebagai presentasi dalam materi pemasaran untuk arsitek atau Realtors. Selain modeling dan animasi alat-alat, versi terbaru dari 3ds Max juga shaders feature (seperti ambient occlusion dan subsurface scattering), simulasi dinamis, sistem partikel, radiosity, penciptaan normal map dan rendering, pencahayaan global, antarmuka pengguna yang telah disesuaikan, dan bahasa scripting sendiri.

Alice in wonderland film animasi yang menggunakan 3ds max

Sumber :

Blender

Berbeda dengan 3ds Max merupakan salah satu software yang sangat populer dikalangan pengguna dan pecinta linux. Blender merupakan perangkat lunak untuk pemodelan 3d grafik yang berlisensi gratis dan open source. Software ini juga dapat menciptakan animasi gerak yang tak kalah bagus dengan 3ds Max. Ini termasuk antarmuka pengguna di mana Anda dapat secara interaktif membangun objek 3D, action, animasi, film, dan permainan. Fungsi berkisar dari pemetaan tekstur, rendering dan berbagai jenis simulasi untuk editing non-linear.

Toys Story adalah salah satu Film animasi yang terbuat dari Blender 3D

Kelebihan pada software ini adalah saat dijalankan tidak terlalu memakan memori yang besar, hanya pada rendering saja memori akan memakan cukup besar. Selain itu Blender juga memiliki kekurangan, biasanya efek dan tingkat kehalusan animasinya tidak sehalus 3ds Max.

Motion tracking memungkinkan rekonstruksi kamera dan animasi objek dari rekaman video, dan dukungan untuk audio 3D memungkinkan Anda untuk menempatkan objek pembicara dalam adegan 3D Blender Anda. Sebuah editor klip video mendukung pemuatan video, point tracking, rekonstruksi gerak, dan Python scripting API dapat digunakan untuk menanamkan objek blender dalam perangkat lunak lain.

Sumber :

Leave a comment